GuidePedia

0
Jamur tiram mempunyai nama latin Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.


Sebelum membahas bagaimana cara budidaya jamur, kita harus tahu manfaat dari jamur tiram tersebut. Kandungan yang ada dalam jamur tiram diantaranya:

Ø  Protein tinggi, lebih tinggi daripada daging ayam dan tempe
Ø  Karbohidrat, vitamin B1, B2, B3, B5, B7 bahkan vitamin C yang tidak terdapat dalam daging , ataupun tempe.
Ø  Kaya akan mineral kalsium, besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn
Ø  Asam Folat yang tinggi sehingga mampu menyembuhkan anemia,
Ø  Zat Flofastin, yang dapat menurunkan kolesterol,
Ø  Zat Glucan yang mempunyai efek antioksi dan sebagai anti tumor dan meningkatkan imunitas /kekebalan tubuh, anti virus , antibakteri bahkan dapat membunuh cacing,
Ø  Zat Pleuran, yang bagus untuk perawatan wajah, karena dapat mengikat air, melembabkan kulit dan sebagai anti inflamasi.
Ø  Kaya serat, sehingga sangat baik untuk pencernaan.

Karena banyaknya kandungan nutrisi tersebut menjadikan jamur tiram mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, diantaranya:

1.   Menurunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori rendah.
2.      Selain itu jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.
3.  Sumber kalium yakni mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk.
4.     Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung jantung.
5.   Melawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
6.    Mengurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.
7.  Menegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.
8.   Mengatasi flu. Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor. (IK/OL-5)



Begitu banyaknya manfaat yang ada pada jamur sehingga jamur menjadi salah satu makanan (sayuran) yang layak kita konsumsi.
Lalu bagaimana jika kita ingin membudidayakan jamur tiram sendiri?
Baca artikel berikut: Budidaya jamur tiram.

Posting Komentar

 
Top