Jamur tiram mempunyai nama latin Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompok Basidiomycota.
Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna
putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa
ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur
tiram sering disebut jamur kayu.
Sebelum membahas bagaimana
cara budidaya jamur, kita harus tahu manfaat dari jamur tiram tersebut.
Kandungan yang ada dalam jamur tiram diantaranya:
Ø Protein tinggi, lebih tinggi
daripada daging ayam dan tempe
Ø
Karbohidrat, vitamin B1, B2, B3, B5, B7 bahkan vitamin C yang
tidak terdapat dalam daging , ataupun tempe.
Ø
Kaya akan mineral kalsium, besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn
Ø
Asam Folat yang tinggi sehingga mampu menyembuhkan anemia,
Ø
Zat Flofastin, yang dapat menurunkan kolesterol,
Ø
Zat Glucan yang mempunyai efek antioksi dan sebagai anti
tumor dan meningkatkan imunitas /kekebalan tubuh, anti virus , antibakteri
bahkan dapat membunuh cacing,
Ø
Zat Pleuran, yang bagus untuk perawatan wajah, karena dapat
mengikat air, melembabkan kulit dan sebagai anti inflamasi.
Ø
Kaya serat, sehingga sangat baik untuk pencernaan.
Karena banyaknya
kandungan nutrisi tersebut menjadikan jamur tiram mempunyai banyak manfaat bagi
tubuh, diantaranya:
1. Menurunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen
air dengan kandungan kalori rendah.
2.
Selain itu jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan
lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu,
makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program
pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.
3. Sumber kalium yakni mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan
mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan
mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus
jeruk.
4. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga
harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung
jantung.
5. Melawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan
selenium. Selenium merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi
sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
6. Mengurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas,
kandungan selenium dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore
study yang mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium
dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah
mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko
empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka
yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.
7. Menegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang
berfungsi menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi
estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron
menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi
risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi
perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat
dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.
8. Mengatasi flu. Di China dan Jepang,
jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi demam dan
flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan
aktivitas antitumor. (IK/OL-5)
Begitu banyaknya manfaat
yang ada pada jamur sehingga jamur menjadi salah satu makanan (sayuran) yang
layak kita konsumsi.
Lalu bagaimana jika kita
ingin membudidayakan jamur tiram sendiri?
Baca artikel berikut: Budidaya jamur tiram.
Posting Komentar