Kotapekalongan.net- Setelah
kita mengetahui manfaat-manfaat jamur tiram bagi tubuh kita, maka alangkah
baiknya jika kita sesekali mengkonsumsi jamur tiram yang terkadang memang sulit
kita dapatkan di kota, karena memang masih sedikit pembudi daya jamur. Adapun jika
kita ingin membudidayakan jamur tiram sendiri, maka kali ini kotapekalongan.net
akan membagikan sedikit pengetahuan tentang budidaya jamur tiram.
Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur
tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan
bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium
berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium
tersebut menjadi badan buah.
Bagi para pemula biasanya
memulai kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah.
Sementara pengadaan baglog yang siap tumbuh didapat dengan membeli dari pihak
lain. Kemudian setelah usaha budidayanya berkembang dan volumenya banyak, baru
mencoba membuat baglog sendiri.
Dalam
tulisan ini akan kotapekalongan.net akan
mengulas langkah yang harus dipersiapkan untuk memulai budidaya jamur tiram
putih.
Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter
tubuh 3-14 cm. Jamur tiram memiliki miselium. Tubuh buah jamur inilah yang
bernilai ekonomis tinggi serta menjadi tujuan dari budidaya.
Langkah pertama adalah menyiapkan kumbung
Kumbung
atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur.
Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan
baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan
kelembaban.
Kumbung
biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek
atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau
seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya
sebaiknya tidak diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa
meresap.
Di
dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat.
Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu
atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan
oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran
ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat
2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas
rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan
jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Sebelum
baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu.
Berikut langkah-langkahnya:
- Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
- Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
- Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh permukaannya sudah tertutupi serabut putih.
Menyiapkan baglog
Baglog
merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog
adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus
plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada
lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada
usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog
sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya
baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha
budidaya.
Saat
ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp.
2.000-2.500. Adapun bila ingin membuat sendiri silahkan baca cara membuat
baglog jamur tiram.
Cara merawat baglog
Terdapat
dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana
lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap
ke samping.
Kedua
cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih
aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke
dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja,
penyusunan horizontal lebih menyita ruang.
Berikut
cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:
- Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.
- Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
- Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC.
Panen
Budidaya Jamur
Bila baglog yang digunakan permukaannya telah
tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak
pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur
bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot
sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog
dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.
Pemanenan
dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila
ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya
masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi
agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan
cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya
berkisar 2-3 minggu.
Posting Komentar