Pertarungan Berdarah antara Ki Surantoko, putra ki ageng dukoro, penguasa wilayah santri dekoro melawan kawanan perampok yang dipimpin Joko Bondan putra penguasa wilayah karangmalang ki ageng karang malang.
Keangkaramurkaan Joko bondan dan kawananya membuat warga kelaparan dan kehilangan harta benda. suatu ketika ki surontoko bertarung melawan joko bondan untuk menghentikan kejahatannya kepada warga sekitar. namun ki surontoko terluka parah oleh joko bondan, ayahnya yang pandai mengobati penyakit maka ki surontoko dapat disembuhkan.
Atas perintah sang ayah (ki ageng dukoro) ki surontoko melawan lagi kekejaman joko bondan dan akhirnya menang. joko bondan dan prajuritnya berhasil dikalahkan.
ki ageng karangmalang (ayah joko bondan) mengetahui putranya tewas di tangan ki surontoko, ki ageng karang malang mendatangi ki ageng dukoro dan ki surantoko untuk membalas dendan atas kematia putranya. namun ki agengkarangmalang dihadapan ki ageng dukoro takluk dan ingin menjadi pengikut, permintaan itupun dikabulkan oleh ki ageng dukoro.
sedangkan joko bondan yang telah tewas mayatnya dibuang ke sungai sambil mengatakan: "suro diro jaya ningrat lebur dening pangastuti sing becik ketitik sing ala ketara, yen ono ramening jaman kali iki sinebut kali banger". Makam Ki Ageng dukoro sampai sekarang masih terawat baik di kelurahan dekoro
Keangkaramurkaan Joko bondan dan kawananya membuat warga kelaparan dan kehilangan harta benda. suatu ketika ki surontoko bertarung melawan joko bondan untuk menghentikan kejahatannya kepada warga sekitar. namun ki surontoko terluka parah oleh joko bondan, ayahnya yang pandai mengobati penyakit maka ki surontoko dapat disembuhkan.
Atas perintah sang ayah (ki ageng dukoro) ki surontoko melawan lagi kekejaman joko bondan dan akhirnya menang. joko bondan dan prajuritnya berhasil dikalahkan.
ki ageng karangmalang (ayah joko bondan) mengetahui putranya tewas di tangan ki surontoko, ki ageng karang malang mendatangi ki ageng dukoro dan ki surantoko untuk membalas dendan atas kematia putranya. namun ki agengkarangmalang dihadapan ki ageng dukoro takluk dan ingin menjadi pengikut, permintaan itupun dikabulkan oleh ki ageng dukoro.
sedangkan joko bondan yang telah tewas mayatnya dibuang ke sungai sambil mengatakan: "suro diro jaya ningrat lebur dening pangastuti sing becik ketitik sing ala ketara, yen ono ramening jaman kali iki sinebut kali banger". Makam Ki Ageng dukoro sampai sekarang masih terawat baik di kelurahan dekoro
Posting Komentar