Pabrik Gula Sragi atau yang biasa dikenal oleh masyarakat dengan sebutan PG Sragi merupakan pabrik tempat produksi gula yang berlokasi di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Pabrik gula tersebut merupakan peninggalan Belanda yang usianya sudah sangat tua. PG Sragi didirikan pada tahun 1928 dan masih beroperasi hingga sekarang. Namun masa produksinya hanya berkisar 3–5 bulan pertahunnya, yang biasanya dimulai pada Bulan Mei.
Ada yang unik dan menarik di PG Sragi ini, yakni ketika mulainya masa produksi, terdapat budaya atau tradisi yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama PESTA GILING.
Pesta giling di PG Sragi sudah dilakukan secara turun temurun. Dimana dalam Pesta Giling tersebut dimaksudkan untuk pengharapan atau persembahan guna kelancaran dan kesuksesan proses produksi gula nantinya. Adapun prosesi acaranya meliputi iring-iringan “Penganten Glepung” yang dilakukan secara karnaval.
Masyarakat sekitar PG Sragi sangat antusias dalam menyambut tradisi tahunan ini, karena memang menjadi satu-satunya hiburan terbesar yang diselenggaran hanya sekali dalam setahun. Bahkan terkadang ada wisatawan asing yang ikut melihat tradisi budaya Pesta Giling ini.
Biasanya acara dimulai dengan pemetikan beberapa tebu yang kemudian diarak bersama-sama sebagai simbolis dimulainya panen tebu dan siap diproduksi menjadi gula. Diiringi kirab budaya yang meliputi; barongan, gendruwo, musik gamelan, beserta hiburan lainnnya.
Arak-arakan tebu tersebut menempuh perjalanan sekitar 1 km lebih. Dalam arak-arakan tebu tersebut biasanya dipenuhi deretan masyarakat yang ikut meramaikan suasana. Arak-arakan selanjutnya menuju ke tempat persinggahan selama satu malam yang sebelumya dipertemukan dengan “pengantin glepung”. Sesampainya di persinggahan disambut oleh beberapa petinggi pabrik beserta sesepuh adat guna didoakan dan seremonial lainnya.
Keesokan harinya iring-iringan kembali dilanjutkan menuju ke dalam pabrik, ditambah dengan pasangan “pengantin glepung”. Pengantin glepung adalah sepasang boneka menyerupai manuasia asli yang terbuat dari bahan dasar tepung dan mempunyai nama. Nantinya tebu hasil petikan beserta pengantin glepung tersebut akan di giling. Ini semua simbol dari awal proses produksi gula.
Pada malam harinya, tradisi Pesta Giling semakin meriah dengan berbagai hiburan yang ada, seperti wayang, bazar, hiburan anak hingga dewasa, juga berbagai macam permainan. Karena malam tersebut adalah malam puncak acara.
Itulah keunikan budaya yang ada di Pabrik Gula Sragi Kabupaten Pekalongan. Jika anda penasaran dengan tradisi Pesta Giling di PG Sragi ini anda dapat mengunjunginya pada masa-masa panen Gula. :-)
Posting Komentar