GuidePedia

0
Kesenian Sintren adalah kesenian tardisional masyarakat Pekalongan dan sekitarnya, Sintren, adalah sebuah tarian yang berbau mistis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dan Sulandono. Tersebut dalam kisah bahwa Sulandono adalah putra Ki Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari.



Dikisahkan bahwa roh bidadari dimasukkan kedalam tubuh Sulasih, pada saat itu pula Raden Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan antara Sulasih dan Raden Sulandono. 

Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan Sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari betul - betul masih dalam keadaan suci (perawan). Sintren diperankan oleh seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawangnya dan diiringi gending yang dimainkan 6 orang, dalam perkembangannya tari Sintren sebagai hiburan budaya maka dilengkapi dengan penari pendamping dan bador (lawak).


Didalam permainan kesenian rakyatpun Dewi Lanjar berpengaruh antara lain dalam permainan Sintren ini, Si pawang (dalang) sering mengundang roh Dewi Lanjar untuk masuk ke dalam permainan Sintren. Bilamana hal itu dapat berhasil maka pemain Sintren akan kelihatan lebih cantik dan dalam membawakan tarian lebih lincah dan mempesonakan.
(Sumber data : Kantor Pariwisata & Kebudayaan)

Posting Komentar

 
Top