Simtudduror. Sebenarnya musik simtuduror ini bukan berasal dari pekalongan asli melainkan berasal dari Timur Tengah. Konon katanya,dulu masyarakat arab khususnya singgah di kota pekalongan untuk berdagang disini selain menyebarkan agama Islam di kota pekalongan.
Penyebaran agama Islam di kota pekalongan selain dari para wali songo juga dari kesenian musik khas timur tengah yakni musik rebana. Kemudian Saat masyarakat Arab membuat sebuah group seni musik arab (rebana) masyarakat Pekalongan tertarik untuk mempelajari memainkan alat musik rebana itu. Karena sampai senangnya dengan musik rebana ini, alat musik yang dimainkan saat itu bernama rebana dan jidor sehingga lebih dikenal saat itu dengan nama ” SIMTUDDUROR “
kini musik rebana,berkembang untuk dijadikan sebagai pembuka acara hajatan ataupun acara yang bernuansa islam yang lain, sehingga pada saat sekarang Kota Pekalongan dikenal sebagai kota yang amat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam atau yang lebih Kita kenal dengan sebutan “KOTA SANTRI“
Keunikan Seni musik Simtudduror
1. Simtudduror menggunakan alat musik rebana dan jidor
2. Pada seni musik sintudduror, para pemain simtudduror melantunkan sholawat sebagai ungkapan syukur dan permohonan keselamatan dunia dan akhiran pada Allah SWT.
3. Kesenian ini biasa digunakan pada saat pembukaan acara khajatan atau selamatan yang diselenggarakan oleh warga masyarakat Kota Pekalongan yang terkenal dengan ketaatannya dalam menjalankan perintah Agama.
4. Kesenian ini beranggotakan antara 15 – 20 Orang
1. Seperangkat rebana
2. Jidor
Peranan Musik simtudduror :
1. Sebagi Pemeriah dalam acara hajatan atau peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.
2. Sebagai unsur ekspresi dan komunikasi sosial budaya bagi masyarakat daerah pekalongan,khususnya
3. Sebagai dorongan untuk mempunyai rasa cinta tanah dan bangga terhadap potensi daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai bagian dari kekayaan budaya Nasional.
Posting Komentar