Lopis raksasa merupakan
salah satu acara kebudayaan yang ada di Pekalongan. Kota Pekalongan disamping terkenal dengan batiknya, kota
ini juga mempunyai beragam wisata kebudayaan salah satunya adalah wisata
kebudayaan lopis raksasa ini. Tradisi ini tetap terpelihara secara turun temurun dalam kurun
waktu yang panjang. Para wisatawan yang ketika berkunjung bertepatan dengan penyelenggaraan acara tradisional lopis raksasa ini bisa ikut
menyaksikan jalannya upacara yang cukup menarik dan unik.
Syawalan merupakan
tradisi masyarakat Kota Pekalongan khususnya masyarakat Daerah Krapyak di
bagian utara Kota Pekalongan, yang dilaksanakan pada setiap hari ketujuh
sesudah Hari Raya Idul Fitri atau pada tanggal 8 syawal. Hal yang paling menarik dalam
pelaksanaan tradisi ini adalah dibuatnya Lopis Raksasa yang ukurannya mencapai tinggi 2
meter dengan
diameter 1,5 meter dan
berat mencapai 500 Kg.
Setelah acara do’a
bersama, Lopis Raksasa kemudian dipotong oleh Walikota Pekalongan dan
dibagi-bagikan kepada para pengunjung. Para perngunjung biasanya berebut untuk
mendapatkan Lopis tersebut yang maksudnya untuk mendapat berkah. Pembuatan
Lopis dimaksudkan untuk mempererat tali silahturahmi antar masyarakat Krapyak dengan
masyarakat daerah sekitarnya, hal ini diidentikkan dengan sifat Lopis yang
lengket atau merekatkan.
Masyarakat Krapyak
juga biasanya menyediakan makanan ringan dan minuman secara gratis kepada para
pengunjung. Jumlah pengunjung pada tradisi ini mencapai ribuan orang yang
berasal dari seluruh Kota Pekalongan dan sekitarnya. Setelah pembagian Lopis
selesai, biasanya para pengunjung berbondong-bondong ke Obyek Wisata Pantai
Slamaran Indah untuk berlibur bersama keluarga sekedar menikmati kesegaran
udara pantai atau menikmati meriahnya hiburan gratis yang telah dipersiapkan
masyarakat Krapyak sebelumnya.
Lopis raksasa inilah yang
menjadi salah satu wisata kebudayaan yang khas di Pekalongan dan harapannya dapat
menarik wisatawan dari dalam maupun luar daerah.
[Trans Pekalongan]
Posting Komentar